Sakit gigi itu rasanya benar–benar tidak bisa ditoleransi. Mau tidur susah, makan tidak enak, kerja pun jadi tidak fokus. Meski bentuknya kecil, sakitnya bisa bikin satu badan terasa ikut bermasalah. Menariknya, penyakit gigi punya banyak jenis, dan tiap jenis punya penyebab serta rasa nyerinya yang berbeda. Supaya kamu lebih paham dan bisa menghindari atau menangani lebih cepat, berikut 6 macam sakit gigi yang paling sering dialami banyak orang.
1. Sakit Gigi Karena Gigi Berlubang (Karies)
Gigi berlubang adalah penyebab nomor satu sakit gigi. Masalah ini biasanya muncul karena bakteri dalam mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang mengikis lapisan enamel gigi.
Ciri-Ciri yang Sering Dirasakan:
-
Rasa ngilu saat minum dingin, panas, atau manis.
-
Ada titik hitam atau coklat pada permukaan gigi.
-
Jika sudah parah, gigi bisa sakit meski tidak sedang dipakai untuk makan atau minum.
Kenapa Banyak yang Mengalaminya?
Karena kebiasaan makan manis dan jarang sikat gigi sebelum tidur. Kalau lubang masih kecil, rasa sakit biasanya masih ringan. Tapi kalau sudah mengenai lapisan dentin atau bahkan saraf, sakitnya bisa membuat kamu terbangun di tengah malam.
2. Sakit Gigi Akibat Gusi Bengkak (Gingivitis atau Periodontitis)
Banyak orang mengira penyakit gigi selalu berasal dari giginya. Padahal, gusi yang meradang juga bisa menimbulkan nyeri yang terasa seperti sakit gigi.
Tanda-Tandanya:
-
Gusi berwarna merah cerah dan mudah berdarah.
-
Bau mulut lebih kuat dari biasanya.
-
Rasa ngilu yang terasa menekan di sekitar akar gigi.
Penyebab Utamanya:
Penumpukan plak yang tidak dibersihkan. Lama-lama plak berubah menjadi karang gigi dan memicu peradangan. Jika tidak ditangani, radang ini bisa berubah jadi periodontitis, yaitu penyakit gusi yang lebih parah dan bisa membuat gigi goyang.
3. Sakit Gigi Karena Gigi Sensitif
Ngilu sesaat tapi tajam ketika menyentuh sesuatu yang dingin, panas, atau asam? Bisa jadi itu tanda gigi sensitif. Ini terjadi ketika lapisan enamel menipis atau akar gigi terbuka.
Gejala yang Paling Umum:
-
Nyeri tiba-tiba dan menusuk ketika makan es krim atau minum kopi panas.
-
Rasa ngilu muncul hanya sebentar tetapi intens.
-
Terkadang muncul saat menghirup udara dingin.
Faktor Penyebab:
-
Kebiasaan menggosok gigi terlalu keras.
-
Pemakaian pasta gigi abrasif.
-
Gigi berlubang kecil yang belum diatasi.
-
Gusi turun sehingga akar gigi terekspos.
Meskipun tidak separah sakit gigi karena saraf terinfeksi, gigi sensitif bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Sakit Gigi Karena Infeksi Akar (Pulpitis atau Abses)
Ini adalah jenis sakit gigi yang dianggap paling menyiksa. Biasanya terjadi akibat kerusakan gigi yang sudah mencapai pulpa (saraf gigi) atau infeksi yang menyebabkan nanah (abses) di sekitar akar.
Tanda dan Gejala:
-
Sakit berdenyut yang muncul terus-menerus.
-
Rasa sakit menjalar ke telinga, rahang, atau kepala.
-
Pembengkakan di wajah atau gusi.
-
Gigi sangat sensitif saat ditekan.
Apa yang Menyebabkannya?
Infeksi bakteri yang masuk melalui lubang kecil namun dibiarkan lama. Pulpa yang meradang akan menyebabkan tekanan di dalam gigi sehingga rasa sakitnya luar biasa.
Jenis sakit gigi ini tidak bisa diatasi hanya dengan pereda nyeri, biasanya memerlukan perawatan saluran akar (root canal) atau bahkan pencabutan gigi.
5. Sakit Gigi Geraham Bungsu (Gigi Impaksi)
Gigi geraham bungsu sering kali tumbuh dengan posisi miring atau terjepit di dalam gusi. Kondisi ini disebut impaksi, dan membuat banyak orang mengalami penyakit gigi yang cukup mengganggu.
Tanda-Tanda Umumnya:
-
Rasa sakit di bagian belakang rahang, terutama saat mengunyah.
-
Pembengkakan di gusi sekitar geraham bungsu.
-
Kadang menimbulkan bau mulut atau infeksi berulang.
Kenapa Bisa Terjadi?
Karena ruang pada rahang tidak cukup. Alhasil, gigi bungsu “maksa” tumbuh meski tidak ada tempat. Kondisi ini sering muncul pada usia 17–25 tahun dan menjadi salah satu alasan orang datang ke dokter gigi.
6. Sakit Gigi Karena Gigi Retak (Cracked Tooth Syndrome)
Gigi yang retak tidak selalu terlihat dari luar, tetapi bisa menimbulkan rasa sakit yang cukup misterius.
Gejala yang Sering Terasa:
-
Nyeri muncul setiap mengunyah, terutama saat menekan makanan keras.
-
Rasa sakit kadang datang dan pergi, sehingga sulit mengetahui gigi mana yang bermasalah.
-
Sensitif terhadap suhu dan rasa manis.
Penyebab Retaknya Gigi:
-
Mengunyah makanan keras seperti es batu atau kerupuk keras.
-
Kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur (bruxism).
-
Restorasi gigi lama yang sudah melemah.
Gigi retak perlu diperiksa dokter karena bila dibiarkan bisa pecah lebih besar dan menyebabkan infeksi.
Tips Singkat Mengurangi Risiko
Meskipun tiap jenis sakit gigi punya penyebab berbeda, ada beberapa kebiasaan umum yang bisa membantu mengurangi risiko:
1. Sikat Gigi Teratur 2 Kali Sehari
Gunakan pasta gigi dengan fluoride dan sikat dengan lembut agar enamel tidak cepat terkikis.
2. Kurangi Makanan Manis dan Lengket
Gula adalah “teman dekat” bakteri penyebab karies. Semakin sering mengonsumsi makanan manis, semakin cepat gigi rusak.
3. Rutin Periksa ke Dokter Gigi Setidaknya 6 Bulan Sekali
Bahkan kalau tidak sedang sakit, pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah sejak dini.
4. Gunakan Mouthwash atau Benang Gigi
Kadang sikat gigi tidak cukup untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
5. Hindari Kebiasaan Menggigit Benda Keras
Ini termasuk es batu, pulpen, atau membuka bungkus dengan gigi.
Baca Juga:
Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dengan Benar, Jangan Sampai Terlambat!
Penyakit gigi memang menyiksa, tapi memahami jenis-jenisnya membantu kita lebih cepat mengenali tanda-tandanya. Dengan mengetahui 6 macam sakit gigi yang paling sering terjadi ini, kamu bisa lebih siap mencegah dan menangani sebelum kondisinya memburuk. Jika nyeri tidak hilang setelah beberapa hari, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter gigi supaya tidak bertambah parah.